Jakarta, Ditjen Aptika – Digital tourism merupakan salah satu strategi efektif untuk mempromosikan potensi unggulan suatu daerah melalui platform berbasis teknologi dengan target generasi milenial.
“Salah satu bentuk wujud digital tourism dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia adalah dengan bergabung dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan membuat destinasi wisata yang instagramable. Buat kalian yang suka jalan-jalan, suka kulineran, suka foto dan aktif di media sosial silakan bergabung dengan GenPI. Di sana kalian bisa memberikan manfaat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia,” ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya saat kuliah umum di Universitas Klabat Manado, Rabu (27/03/2019).
Perilaku wisatawan yang datang ke Indonesia untuk look, book, and pay sudah dilakukan secara digital. Gaya hidup ini mengubah strategi dari konvensional menjadi go digital. Lima puluh persen inbound pariwisata Indonesia merupakan generasi milenial, oleh sebab itu generasi milenial merupakan target utama pariwisata Indonesia.
“Generasi milenial wajib menguasai pasar, baik pasar saat ini atau pasar masa depan. Selain itu generasi milenial juga harus open minded dengan digital karena kuncinya the more digital, the more global, sehingga dituntut lebih interaktif, mobile, dan personal,” lanjut Arief.
Arief juga menjelaskan bahwa saat ini Kementerian Pariwisata menggunakan 70 persen anggaran untuk promosi di media digital. “Akan aneh kalau masyarakat pakai digital dan kami masih pakai manual, untuk menjangkau wisatawan milenial harus dengan milenial, dan dunia digital berbicara soal efektif,” katanya.
Rektor Universitas Klabat Marthen Sengkey menyambut baik kedatangan Kemenpar dan berharap Arief dapat berbagi ilmu dan pengalamannya kepada ribuan mahasiswa yang hadir. Sengkey pun berharap mahasiswa bisa mengikuti dengan baik kegiatan ini.
“Potensi pariwisata di Minahasa Utara diantaranya kubur batu Waruga, bukit Kaki Dian, air terjun Tumatenden, pantai berpasir putih di area Likupang, kepulauan dan lainnya,” ungkap Sengkey berpromosi.
“Hingga saat ini Kemenpar telah membangun 54 destinasi digital, saya akan memberi kesempatan kepada Universitas Klabat untuk membangun satu destinasi digital,” pungkas Arief. (lry)