Jakarta, Ditjen Aptika – Masuknya investor asing pada startup menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah pihak, terutama startup unicorn dengan valuasi aset senilai USD 1 miliar. Menteri Kominfo Rudiantara dengan lugas menjawab kekhawatiran tersebut bahwa unicorn adalah milik kita dan untuk kita.
“Kalau ditanya unicorn milik siapa dan untuk siapa, jawabannya ya jelas kita lah. Dalam dunia startup kita jangan lagi berfikir dengan pola konvensional, pada perusahaan startup orang investasinya terhadap sumber daya manusia dan pada inovasinya bukan kepada teknologinya, perbedaan yang paling mendasar di situ. Jika ada investor asing masuk ke dalam negeri melalui unicorn, artinya mereka bakar uang. Bakar uangnya buat siapa? Masyarakat Indonesia yang menikmati subsidinya, yang diuntungkan adalah kita karena inovasi-inovasi dari bisnis startup tersebut mampu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat,” ungkap Rudiantara pada acara Forum Merdeka Barat 9 di Ruang Serbaguna Kominfo, Selasa (26/02/2019).
Menteri Kominfo yang biasa dipanggil Chief RA tersebut mengerti akan kekhawatiran masyarakat, tapi ia menghimbau jangan sampai kekhawatiran tersebut menjadikan kita paranoia, karena seiring dengan perkembangan yang ada saat ini teknologi bergerak dengan cepat dan tidak dapat kita tolak.
“Mengapa startup unicorn tumbuh cepat? Apakah kita mau mereka ditutup? Jawabannya jelas tidak!” tegas Chief RA.
Hal tersebut karena startup unicorn dapat menyelesaikan banyak permasalahan yang ada di masyarakat Indonesia saat ini. Contohnya Go-Jek dan Traveloka, Go-Jek mempermudah transportasi di Indonesia, sedangkan Traveloka memudahkan pemesanan tiket pesawat serta pemesanan kamar hotel.
“Jika dahulu ketika kita ingin memesan kamar hotel harus repot-repot pergi ke biro perjalanan untuk mendapatkan voucher dan menukarkan voucher tersebut dengan kunci kamar, saat ini kita bisa memesan hotel hanya melalui smartphone. Begitu pula dengan bidang transportasi, jika dahulu kita naik taksi berdasar argometer, namun sekarang dengan hadirnya transportasi online, kita bisa lebih santai dan tenang karena driver, harga, serta lokasi tujuannya jelas,” kata Rudiantara.
Rudiantara juga menjelaskan mengenai peran pemerintah, bahwa peran pemerintah ada di sisi regulasi untuk mempermudah menjadikan startup di Indonesia terus berkembang dengan cepat tapi juga tetap menjamin keamanan konsumen. Selain regulasi pemerintah juga melakukan akselerasi dengan cara membuka komunikasi dengan lembaga lain terkait pendanaan serta membentuk komunitas dengan founder–founder startup yang ada agar unicorn yang ada di Indonesia terus bertambah.
Acara Forum Merdeka Barat 9 degan tema investasi unicorn untuk siapa ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Founder PT Daya Cipta Mandiri Solusi Fanky Christian. (lry)