Jakarta, Ditjen Aptika – Acara 4th Senior Official Meeting Responsible For Information Working Group On Information Working Group (SOMRI WG-IMT) Brunei ini diadakan di Hotel Radison Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam mengangkat beberapa agenda utama diantaranya adalah :
- Pendidikan Publik tentang Penggunaan Media Baru untuk Mempromosikan ASEAN dan Meningkatkan Konten Online yang Baik;
- Promosi Media dan Literasi Informasi;
- Studi tentang Lansekap Informasi dan Media ASEAN;
- Kerangka Kerja dan Deklarasi Bersama untuk Meminimalkan Efek Berbahaya dari Berita Palsu.
Berita bohong (fake news) telah menjadi permasalahan bersama negara-negara di wilayah ASEAN. Muncul usulan untuk lebih memprioritaskan kampanye literasi digital ke usia lebih muda mengingat penetrasi internet di kalangan anak muda sangat beresiko terhadap aplikasi dan media online seperti online-dating, online-purchasing dan online gamming. Resiko yang dihadapi seperti pertukaran data pribadi, kekerasan, penipuan dan cyberbullying.
“Di Indonesia sendiri kampanye literasi digital sudah dilaksanakan secara komprehensif menggandeng banyak pemangku kepentingan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital dan menyasar semua kalangan usia. Kita perlu terjun langsung ke dalam percakapan dan topik utama yang menjadi perhatian para warganet agar bisa memahami kebutuhan sekaligus membangkitkan semangat untuk bersama-sama membangun masyarakat yang cerdas menggunakan internet,” ucap Aris Kurniawan delegasi Indonesia dari Kementerian Kominfo di Hotel Radison, Brunei Darussalam, Selasa (15/01/2019).
Pentingnya literasi digital dan semangat bahu-membahu memerangi fake news mendorong Vietnam dan Brunei Darussalam mengusulkan 2 (dua) proposal usulan baru terkait pembentukan jalur komunikasi resmi diantara anggota ASEAN agar bisa secara efektif memerangi fake news serta usulan pembentukan satgas penanganan fake news ASEAN. Kedua usulan menarik ini rencananya akan digabungkan dalam satu usulan terintegrasi dan akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya. (rie)