Jakarta – Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam mengunggah konten ke Internet, mengingat perkembangan dan penyebaran teknologi berbasis nirkabel sudah tak dapat dibendung lagi demikian disampaikan oleh Sesditjen Aplikasi Informatika, Sadjan dalam acara kunjungan pelajar SMKN 1 Pemalang dan SMK Islam Cipasung di Ruang Anantakupa, Gedung Belakang Lantai 8 Kementerian Kominfo (6/11). Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), media sosial merupakan peringkat pertama konten yang sering diakses.
Teknologi seperti pisau bermata dua yang akan berdampak positif jika digunakan dengan benar dan begitu juga sebaliknya, akan melukai diri sendiri jika tidak tepat penggunaannya. Setiap konten yang diunggah ke Internet, terutama media social akan menjadi rekam jejak yang berpengaruh untuk masa depannya. Hal ini akan berdampak pada masa depan orang yang mengunggah konten tersebut ke Internet. Disebutkan pula bahwa kedepannya dunia kerja akan menilai seseorang dari apa yang diunggahnya ke Internet, selain prestasi. Sadjan juga berpesan, masyarakat agar tidak menggunggah konten yang bersifat negatif ke Internet dan mendorong agar masyarakat inovatif dan kreatif dalam membuat konten untuk kemudian diunggah.
Kasubdit Pemberdayaan Kapasitas TIK, Harry Hartono SE, MM, dalam paparannya menyebutkan pemanfaatan TIK bagi pelaku UMKM. Menurutnya Internet sudah menjadi pengaruh yang besar bagi kehidupan penduduk Indonesia khususnya para pelaku UMKM. Harry memaparkan bahwa menurut survey tahun 2017, sebanyak 54,68% atau 143,26 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia sudah menggunakan Internet. Hal ini sangat dimanfaatkan sebagai aktifitas jual beli yang semakin mudah dan canggih di dalam market place. Dalam paparannya Harry juga menyampaikan kepada para peserta kunjungan agar dapat menjadi pelaku UMKM dan ikut memanfaatkan TIK dalam aktifitas UMKM.