Pemalang – Dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan dan mendukung program pengembangan ekonomi digital, Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Eragano mengadakan Bimtek Petani Go Online. Bimtek bertema Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan akses informasi, pasar dan layanan keuangan bagi petani. Bertempat di di Balai Desa Kwasen, Kecamatan Bodeh Pemalang, kegiatan Bimtek dihadiri Ahmad Mubarok selaku Camat Bodeh, Sukardi selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan, Suhartono selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang dan sekitar 100 orang petani dari Desa Kwasen(14/9)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Suhartono, menjelaskan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat sebagai contoh aplikasi gojek, e-commerce. Kondisi penduduk di daerah Pemalang sebagian besar adalah petani dengan komoditas utama adalah padi dan jagung. Berdasarkan data hasil penghitungan, jumlah petani di Desa Kwasen, Kecamatan Bodeh yaitu 195 dan jumlah buruh tani sebesar 208 orang. Luas lahan jagung di desa kwasen 270 hektar dan lahan padi yaitu 30 hektar. Namun jumlah penyuluh pertaniannya yaitu 7 orang sedangkan ketua kelompok tani ada 2. Penyuluh pertanian yang jumlahnya terbatas ini dilatih bagaimana proses budidaya tani dan harus diberikan pelatihan di bidang teknologi informasi.
Sementara Plt Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika, Nizam Waham, menjelaskan bahwa visi dan misi Presiden Jokowi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan perwujudan Indonesia sebagai Energi Digital Asia pada tahun 2020. Ada tujuh isu strategis untuk pengembangan ekosistem digital yaitu:
- Pendidikan dan SDM
- Pendanaan
- Perpajakan
- Perlindungan konsumen
- Logistik
- Infrastruktur Komunikasi
- Keamanan Siber
Menyampaikan amanat dari Presiden Jokowi, bahwa mendorong pemanfaatan peluang di era ekonomi digital ini yang nilainya diproyeksikan mencapai 1.700 triliun. Asumsinya, apabila 10 persen saja dari nilai tersebut dapat dinikmati oleh para petani maka petani di Indonesia dapat sejahtera. Oleh karena itu, ada tiga syarat bagi petani agar maju dan sejahtera, yaitu : Keinginan mau belajar, Keinginan untuk membeli sarana komunikasi dan Keinginan mau berubah.
Sedangkan Wijayanto, Kasubdit Ekonomi Digital Pertanian dan Perikanan, menjelaskan bahwa apa itu petani go online. Online adalah apapun dan dimanapun dapat mengakses informasi. Dalam rangka mewujudkan kegiatan fasilitasi di sektor pertanian ini, Kementerian kominfo telah bekerjasama dengan beberapa stakeholder misalnya Kementerian Pertanian, pelaku industri di sektor pertanian, dan penyuluh pertanian. Adapun dari sisi aplikasi, aplikasi eragano ini memiliki fitur sebagai berikut:
- Beli sarana produksi tani
- Penjualan hasil panen dan pemasaran menggunakan teknologi
- Pendampingan budidaya digital yang pintar oleh ahli pertanian.
- Akses permodalan yang luas
- Akses asuransi pertanian yang lengkap
- Informasi pertanian lengkap.
Fitur yang paling bagus adalah fitur chat atau tanya jawab langsung dengan ahli pertanian terkait pemupukan, hama, beli kebutuhan bertani, panen, lahan, dan penyemprotan.
Pihak Eragano juga mengadakan pelatihan terkait penggunaan pestisida. Ada juga aplikasi jual panen untuk membantu petani memasarkan hasil panennya. Dan program selanjutnya, program end to end solution untuk peminjaman modal harus melalui kelompok tani akan bekerjasama dengan pemrov jateng untuk membantu permodalan petani. Dengan adanya kegiatan ini, penyuluh pertanian diharapkan dapat membantu memberikan informasi kepada petani terkait petani go online. Apabila teknologi digital ini digunakan dengan sebaik-baiknya, maka kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. (PAE)